PARADESHA


DATA BUKU

Penulis: Rida Fitria
Editor: Catur S.
Layout: Catur S.
Desain Cover: Tim Halaman Moeka
Penerbit: Halaman Moeka Publishing
Cetakan: Jakarta, September 2011
Ukuran: 14 x 21 cm

Tebal: 294 halaman
ISBN: 978-602-99043-9-0
Harga: Rp. 70.100,-


SINOPSIS PARADESHA (Indonesia)

Sang surya lahir setiap hari di Paradesha, sebuah benua paling berpengaruh dan berkuasa di jagad bumi, dengan unsur-unsur pendukung Paradesha yang sejati; rakyat dari segala wangsa, pengendara naga, pengendara kuda terbang, penjaga mustika, ilmuwan piring terbang, sahabat raja mina, ahli botani, hingga pemerintahan dengan sistem terpercaya yang mendedikasikan diri mereka bagi kesejahteraan negeri semata. Orang-orang salih yang percaya pada Tuhan Yang Esa, orang-orang yang berumur panjang karena kesalihan mereka, orang-orang yang membenci perang dan memuja perdamaian.

Paradesha menempati wilayah yang bertentangan dengan bagian dunia lainnya yang diselimuti es dan gletser maupun gurun yang sangat gersang. Paradesha terletak bukan di barat maupun timur, dimana kedua ujung garis katulistiwa bertemu dan waktu bermula. Demikianlah peradaban agung ini tumbuh, berkembang, dan mengalami kemajuan dengan sehebat-hebatnya, di antara tantangan-tantangan manusiawi hingga keserakahan sesamanya.

SINOPSIS PARADESHA (English)

The sun is born every day in Paradesha, the most influential and powerful continent in the universe, sustained by true advocates of Paradesha; people of all dynasties, the dragon riders, the riders of pegasus, the guardians of magic jewel, the flying saucer scientists, the companions of mina kings, the botanists, and the government anchored in trustworthy systems that is highly committed to the establishment of the country’s welfare. More to the point, there are devout people who believe in One Supreme God, those granted the opportunity to live longer due to their piety, and those embracing pacifism.

Paradesha lies in a region quite contrary to those regions on earth covered in ice and galcier, or those appearing to be barren desert. Paradesha is located neither in the west nor in the east where the farthest points of the equator meet, allowing time to begin. And that is how the lofty civilization grows, develops, and advances considerably to the utmost significance in the midst of human challenges and the greed among the race.


ENDORSEMENT

"Sejarah dan mitos senantiasa terbuka atas penafsiran dan gugatan berkat perkembangan ilmu pengetahuan dan kekuatan imajinasi karya sastra. Dalam konteks itulah novel ini layak dipertimbangkan untuk melihat dan merenungi perjalanan kehidupan bangsa-bangsa di nuswantara pada masa lampau, kini, dan yang akan datang."
-Halim HD, Networker Kebudayaan

"Apakah benua Atlantis itu betul-betul ada atau hanya karangan Plato belaka? Dan benarkah lokasinya ada di Indonesia? Ribuan tahun perdebatan tanpa usai, ribuan buku sudah menuliskannya. Dan kali ini hadir novel Paradesha, di mana penulisnya mampu membangun kriteria perihal Atlantis dalam sebuah karya fiksi yang memikat, sebagai sebuah novel futuristik sekaligus historis imajinatif."
-Henri Nurcahya, Penulis dan Aktivis Budaya

"Penggambaran dan pengembaraan jalan cerita mengiaskan bagaimana tenunan peradaban dibangun dengan daya budi dan budi daya tokohnya yang kokoh dan manusiawi sehingga jalinan kisah berlatar sejarah ini tak jatuh dalam guratan hitam putih. Selamat menimba inspirasi agar kita bermakna dilahirkan di bumi Nusantara: Paradesha."
-Rusdi Tagaroa, Aktivis Pembela HAM


Info:
Buku ini bisa dilihat juga di HalamanMoeka dan cara pemesanan bisa dilihat DISINI

0 Comments:

Post a Comment