Beliau merupakan salah satu korban kecelakaan kerja di Pabrik Tekstil di Surabaya sekitar 10 tahun yang lalu, dan merupakan salah satu korban yang selamat dari 4 orang saat terjadi kecelakaan dilaboraturium yang meledak, sehingga banyak menghisap zat kimia. Hal itu mengakibatkan luka pada paru-parunya yang ditanggung hingga ajal menjemput dirinya kamis malam yang lalu. pihak perusahaan tidak terlalu mau untuk bertanggung jawab atas hal itu, sehingga pada suatu waktu mengeluarkan beliau. setelah beberapa kali berpindah tempat kerja (dikeluarkan karena mendorong buruh untuk menuntut pihak pengusaha, dan dituduh sebagai provokator).
Kehidupan dari pabrik ke parbik dan kenyataan yang dilihat dan dirasakannya, membuka mata dan pikirannya untuk melakukan sesuatu, mengubah situasi dan kondisi buruh yang lebih adil dan sejahtera. hal ini yang kemudian mendorongnya lebih aktif berorganisasi pada masa-masa berikutnya dan bergabung dengan SPSI TSK yang kemudian ikut berperan juga membentuk Serikat Pekerja Nasional, sampai terakhir dipercaya sebagai Ketua DPD SPN Banten.
Bung Prabowo, selamat aktif berorganisasi juga aktif berjaringan baik tingkat nasional maupun regional dan internasional, beberapa kali beliau dipercaya mewakili organisasinya dan dikirim ke luar negeri untuk mengikuti pelatihan, seminar, workshop dll. Dalam perbincangan terakhir kali dengannya pada rabu sore (26 Agustus 2009) sambil menunggu saat berbuka puasa bersama keluarganya dan diskusi kecil dengan anaknya, terucap keinginannya untuk menyeriusi rencana yang sudah lama ada di benak beliau dan beberapa kali didiskusikan, yaitu membentuk organisasi korban Kecelakaan dan Keselamatan Kerja (K3), berdasar pengalaman yang dialaminya sendiri beberap tahun sebelumnya dan yang terus ditanggungnya sampai kepergiannya, dengan tujuan untuk memperjuangkan korban-korban akibat kecelakaan kerja yang selalu diabaikan dan tidak dilindungi selama ini.
Hingga seharian kemudian terdengar kabar yang sangat mengagetkan itu, akhirnya raganya tidak sanggup lagi menahan derita yang terus ditanggung selama sisa hidupnya tersebut. Beliau telah pergi sebelum keinginan dan cita-citanya itu terwujud. Dia selama ini lebih peduli memikirkan orang lain dan memperjuangkannya secara serius dan konsisten, dibandingkan mengeluhkah derita tersebut. Derita itu, beban pikiran, psikologis dan lainnya lebih di pendam untuk dirinya sendiri.
Masih banyak mimpi dan cita-cita yang masih belum terwujud dalam perjuangannya. Aku pikir saat ini, beliau setuju, aku menyebarkan dan memberitakan kepada kawan-kawan lainnya, bahwa bagian peran yang sudah diambilnya harus terus dilanjutkan kepada kawan-kawan lain dan generasi penerusnya. "Perjuangan masih panjang dan harus dilanjutkan serta jangan pernah menyerah, kemenangan suatu saat akan tiba dan mungkin tidak dinikmati langsung oleh kita-kita", itu merupakan kalimat-kalimat yang sering muncul dalam diskusi bersama kawan-kawan lain.
Selamat jalan pejuang! elan semangatmu akan terus berkobar dalam dada, hati dan pikiran kawan-kawan dan buruh lain. kau menjadi salah satu martir dan sekaligus inspiras bagi penerusmu! Indonesia telah telah kehilangan salah satu pejuang buruh terbaik yang pernah ada
Fauzan
caturmurti@yahoo.com