PERCAKAPAN 1:


T = Mas Leo,

Nama aku A, pria, 20 tahun, tinggal di Jakarta.

Aku bingung banget, kenapa ya aku gak bisa kontrol kemampuan aku. Kira-kira gimana ya Mas cara kendaliin kekuatan aku ini. Aku mau, kalo aku lagi butuh, kekuatan aku bisa aku pake. Dan kalo aku gak mao pake ya gak ada kejadian apa-apa. Jadi kan aku bisa hemat tenaga gak perlu tiap saat pake kelebihan aku. Kayak lihat penampakan juga, kan jadi bisa aku kontrol.

Yg bikin pusing banget, akhir-akhir ini aku ngerasa kayak gak bisa kenalin diri aku. Aku akhir-akhir ini juga dapat firasat kalo umur aku gak lama lagi. Sebenarnya aku punya teman yg punya bakat kayak aku. Tapi tiap aku tanya sama dia, jawabannya gak pernah jelas, terus dia langsung pergi pedahal pertanyaan aku belom dijawab.

Siapa tau Mas Leo ada solusi untuk masalah aku ini. Atau mungkin Mas Leo tau tempat orang-orang yg berbakat di Jakarta biasa kumpul-kumpul.

J = Thanks for sharing.

Apa yg anda alami sebenarnya bukan hal aneh. Saya banyak bertemu dengan teman-teman yg mengaku bisa melihat segala macam penampakan. Ada yg melihat orang yg diajaknya berbicara tiba-tiba bertanduk, pedahal itu manusia biasa. Mana ada manusia yg bertanduk, ya gak?

Kalau mengikuti bahasa ilmu jiwa modern, mungkin kita bisa bilang bahwa orang itu mengalami halusinasi. Tidak ada apa-apa kok bisa merasa melihat sesuatu. Dan yg melihat itu yakin hakkul yakin bahwa apa yg dilihatnya itu ada, pedahal secara fisik tidak ada.

Saya sendiri menggunakan pendekatan berbeda, jadi tidak langsung mencap seseorang sebagai berhalusinasi. Saya akan bilang bahwa orang itu, yg di sini bisa termasuk anda sendiri, melihat simbol-simbol yg muncul. Apabila sedang berbicara, dan tiba-tiba orang yg anda ajak berbicara itu menjadi bertanduk, maka anda bisa menafsirkan bahwa orang yg anda ajak berbicara itu sifatnya seperti hewan yg siap menanduk siapa saja.

Apa yg kita lihat secara batin (non fisik) memiliki arti simbolik, dan kita cukup mengambil arti simboliknya itu saja. Kita tidak perlu repot ketika melihat ada berbagai macam penampakan, sama saja ketika kita tidak repot waktu melewati permukiman yg berbeda-beda. Jenis kendaraan sudah berbeda ketika kita memasuki perumahan yg berbeda, jenis dan model rumah sudah berbeda, cara orang berpakaian dan berjalan sudah berbeda.

Kalau kita bisa mengontrol apa yg kita lihat secara fisik dan tidak terpengaruh, mengapa kita menjadi tidak bisa mengontrol apa yg kita lihat secara batin? Kita bisa kalau kita mau. Jadi, kalau nanti penampakan itu muncul kembali, anda tidak perlu terpengaruh. Anda artikan sajalah simbol-simbol yg muncul. Semuanya itu simbolik, tidak usah takut dan tidak usah merasa menjadi manusia aneh.

Semua manusia sedikit banyak bisa melihat segala macam penampakan non fisik. Cuma ada yg lebih sensitif, dan ada juga yg tidak terlalu sensitif. Sebagian besar dari kita malahan telah terbiasa untuk mengabaikan segala macam penampakan yg muncul karena kita tahu bahwa mereka adanya di dalam batin saja, di dalam pikiran kita saja, dan bukan di alam fisik.

Ada juga komunitas yg menamakan dirinya "anak-anak indigo" dan mengaku bisa melihat segala macam begituan. Tetapi menurut saya ini komunitas yg tidak sehat, dan isinya mostly anak-anak yg terlalu naluriah, egonya terlalu besar dan selalu mencurigai orang-orang lainnya, selain juga menganggap diri mereka memiliki kelebihan.

Kelebihan apa? Pedahal setahu saya, mereka yg mengaku bisa melihat segala macam begituan adalah orang yg merasa tersiksa. Tersiksa karena tidak bisa memperoleh pengertian bahwa yg dilihatnya itu cuma simbol belaka, dan tidak perlu terlalu diperhatikan.

Kalau diperhatikan terus, anda bisa saja mengalami firasat ini dan itu, seperti merasa akan cepat mati dan sebagainya. Anda akan bisa saja merasa seperti ada orang yg berbicara kepada anda, pedahal orangnya tidak ada, dsb. Dan lama-kelamaan anda akan tidak bisa mengenali diri anda sendiri, seperti yg telah anda akui sendiri kepada saya tadi.

Cara yg sehat adalah dengan mengakui kepada diri anda sendiri bahwa yg anda lihat itu adanya di dalam pikiran anda sendiri. Bukan anda memiliki kelebihan melihat makhluk ghoib, tetapi anda terlalu sensitif sehingga menganggap serius hal-hal yg tidak ada secara fisik dan adanya cuma di dalam pikiran anda sendiri saja.

Kalau anda tidak bisa menerima saran dari saya dan terus mempersoalkan "kelebihan" anda itu, maka mungkin anda harus pergi ke dokter ahli jiwa (psikiater). Psikiater akan bisa memberikan anda obat-obat penenang, selain konseling juga. Tetapi kalau anda bisa tenang dan menerima arti simbolik dari segala apa yg muncul itu, maka anda tidak perlu ke psikiater. Anda tetap dapat menjadi orang normal.


+

PERCAKAPAN 2: DO I ANSWER YOUR QUESTION?


T = Beberapa hari lalu saya mengalamai hal yang luar biasa, dimana putra saya satu-satunya yang sedang berlibur di rumah hampir meninggal karena keracunan.. Dia selamat, baru kembali dari rumah sakit kemaren.

Anehnya, ada hal yang semuanya tampaknya terjadi secara kebetulan. Misalnya kenapa saya bisa tiba-tiba bangun jam 4 pagi dan mendapati anak saya kaku di tempat tidur dengan mulut berbusa-busa dan sulit bernafas? Kenapa saya mampu menggendong dia ke mobil yang berjarak 50 meter dari kamarnya dan membawanya ke rumah sakit? Mengapa saat sampai di rumah sakit yang biasanya hiruk pikuk selama 24 jam, anehnya pada saat itu kosong melompong, sehingga semua dokter yang berjibun itu dengan cepat bisa menanganinya? Mengapa paman yang salah satu direktur rumah sakit kok tidak biasanya berada di rumah sakit?

Anak saya mengatakan, sewaktu sekarat, dia melihat semua kejadian dari mulai dia lahir, masa anak-anak dan sampai dengan saat kejadian saya membersihkan rongga mulut dan pernafasannya? Bahkan dia melihat dirinya sudah meninggal namun berhasil merasa mengkontrol saya melakukan apa yang dia inginkan? Seperti menggendong badannya yang berat sekali padahal saya baru saja di operasi dan masih lemah sekali. Selama proses sekarat yang kejang-kejang dan tidak sadarkan diri, dia merasa, dunia ini dia bisa dia lihat dan kontrol sesuai dengan maunya? Bahkan melihat saya meninggal namun bisa dia hidupkan kembali?

Anehnya, mengapa perasaan saya biasa-biasa saja menghadapi semua hal ini? Tidak ada rasa panik atau takut atau stress? Mohon bantu saya mengartikan phenomena ini Mas.

J = Thanks for sharing.

Apa yg anda alami seperti "pengulangan" dari apa yg anda telah lihat sebelumnya bukan?

Seringkali kita tidur dan ketika kita bangun kita merasa seperti tinggal menjalankan saja apa yg telah kita putuskan sebelumnya, tidak ada rasa kaget-kaget lagi, walaupun secara fisik bisa saja kejadiannya mengagetkan.

Saya sendiri percaya bahwa apa yg saya temui secara fisk setiap hari telah saya temui semalam sebelumnya di dalam tidur saya, sehingga saya tinggal menjalaninya saja. Semuanya sambung menyambung menjadi satu, tanpa perlu ada kepanikan.

Kalau kita bisa ikhlas dan pasrah, maka akan seperti itulah urutannya, yaitu kita telah menjumpai segalanya di dalam tidur kita yg sebenarnya tidak tidur melainkan komunikasi dengan berbagai aspek dari kesadaran kita sendiri, yg akhirnya akan kita temui secara fisik setelah kita bangun.

Tentu saja waktu cuma illusi. Dalam alam keabadian, waktu yg kita kenal secara fisik cuma illusi saja. Waktu yg real itu cuma T = 1, detik ini, saat ini. Past, present, and future are all happening at once, now. Cuma karena kita memiliki tubuh fisik, maka kita masih mengalami masa lalu, masa kini dan masa datang. Kita masih mengalami waktu seperti berjalan.

Ketika kita masuk ke dalam kesadaran kita yg tetap ada, yg abadi, maka kita akan kembali ke T=1, dan bisa melihat past, present and future secara bersamaan. Semuanya sudah terjadi.

Karena kita tahu segalanya sudah terjadi, dan ternyata kita aman-aman saja, maka kita akan ikhlas dan pasrah saja. Ikhlas dan pasrah walaupun kita harus memilih salah satu alternatif yg akan diwujudkan secara fisik, misalnya alternatif X.

Di dalam alam keabadian, ada berbagai macam alternatif tak terhingga, yg masih juga bisa kita pilih kalau kita mau. Ada alternatif Y, alternatif Z, dan seterusnya.

Kalau kita bisa menyatukan kesadaran kita dengan kesadaran yg abadi itu dengan cara tenang saja dan tidak panik, maka kita akan bisa merubah realitas fisik kita. Banyak pilihan yg bisa kita ambil. Yg tadinya tidak mungkin akhirnya menjadi mungkin.

Tapi yg abadi itu tetap saja, kita sebagai kita, God as God.

We are God experiencing many kinds of adventures, makanya kita tidak menghakimi orang lain. Kita cuma memilih apa yg kita mau lakukan dalam hidup ini.

Do I answer your question?


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia <http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.



Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
Hurry before someone else does!

diposting oleh :
leonardo_rimba@yahoo.com

0 Comments:

Post a Comment