Date Released : 15 April 2010
Quality : DVDRip.XviD-TheHack3r
Info : imdb.com/title/tt1657400
Starring : Ayu Diana, Acha Septriasa, Fedy Nuril
Genre : Drama
==================================================

Kekuatan sebuah mimpi kembali dihadirkan di film Menebus Impian garapan Hanung Bramantyo. Untuk kali ke sekian, kemahadahsyatan makna mimpi, diceritakan lewat sebuah alur, yang sayangnya sangat bisa dibaca. Memang menjadi klise, tapi di film ini, runutan cerita, keaktoran, dan tentu saja penyutradaraan, menjadi kelebihan yang belum tentu dimiliki film Indonesia kebanyakan.

Klise, karena sebagaimana stereotype seorang tokoh protagonis, yang pada awalnya bukan siapa-siapa, dan tentu saja tidak punya apa-apa, kecuali secuil mimpi untuk mengentaskan orang-orang tercinta dari jurang kemelaratan, akhirnya sampai juga ke tujuannya.

Jalannya, pasti terjal, berliku, dan mendaki. Tapi sutradara, atau penulis skenario mana yang akhirnya tidak memenangkan ihktiar nyaris tak bertepi, yang diidentikkan pada tokoh Nur Kemala (Acha Septriasa). Sebagai gadis ayu, jutek, dan mahasiswi semester akhir, yang beribu seorang pencuci pakaian, Nur adalah cahaya tersembunyi.

Nur yang terus berpikir, dan bergerak dengan berbagai macam cara, untuk menembus kegelapan kemiskinan yang menyandera ibunya (Ayu Diah Pasha), pada awalnya diceritakan tipikal persona yang pragmatis. Yang sudi bekerja, di sesela kesibukan kuliahnya, pada hal-hal yang ''jelas'' saja.

Hingga akhirnya, sebagaimana teori film paling purba, pada sebuah kebetulan, dia bertemu dengan sosok Dian Septiaji (Fedi Nuril). Sosok pria yang juga masih kuliah, tapi telah menggeluti bisnis MLM atau semacamnya, yang telah membuatnya mapan secara finansial. Dari sinilah cerita sebenarnya bermula.

Alur Tunggal
Karena harapan penonton di fokuskan pada perjuangan dua sosok utama, Nur, dan Dian, yang giat berlomba mengentaskan kemiskinan mereka lewat jalur MLM (yang dalam film ini dialuskan bukan sebagai multi level marketing), akhirnya, sangat bisa ditebak, mimpi menjadi kaya raya, terwujud juga.

Sebagai film beralur tunggal, Hanung tidak berani mengambil resiko membuat anak alur, yang mengisahkan cerita tentang para pekerja MLM yang gagal misalnya. Sebagaimana kita maklumi, bisnis ini, tidak hanya membuat cerita sukses pelakunya. Tidak berbilang, bahkan banyak beribu cerita gagal pelaku bisnis MLM.

Namun, di atas itu semua, klise yang dihadirkan sutradara tetap hadir sebagai sebuah tontonan bermartabat. Yang makin meneguhkan keberadaan Hanung, handal sebagai peramu cerita keseharian, yang dekat dengan kehidupan kita. Meski happy endingnya, dari itu ke itu saja.






DownloadLink via MediaFire, password: thehack3r.com 
MenembusImpianPart_01MenembusImpianPart_02 | MenembusImpianPart_03 | MenembusImpianPart_04


Keterangan:

[352MB-avi](join dengan hj-split LALU extract dengan WinRar)
Jika Play Dgn GOM / K-Lite Codec With MPC tidak bisa, Coba Play Dengan Real Player

Sumber: thehack3r.com

SINOPSIS

Serbuan globalisasi tidak hanya merambah ke dalam ranah kehidupan ekonomi semata, tapi juga merangsek ke dalam aspek kehidupan sosial, budaya, politik, keamanan, dan agama. Arus globalisasi yang demikian kuat itu di satu sisi membawa manfaat besar bagi pencapaian kemajuan bangsa Indonesia. Namun di sisi lain, potensi negatif globalisasi juga dapat menggoyang dan bahkan merusak sendi-sendi ketahanan nasional bangsa ini.

Buku ini menyuguhkan gagasan mengenai urgensi membangun ketahanan nasional dari berbagai dimensi. Agar ketahanan nasional bangsa Indonesia dapat terus terjaga di tengah arus deras globalisasi, kita perlu berpegang teguh pada pedoman-pedoman yang berakar pada jatidiri bangsa.
“Ketahanan nasional merupakan amanat yang harus diperjuangkan bersama-sama oleh setiap komponen bangsa…. Ketahanan nasional bukan hanya persoalan ketentaraan, melainkan juga terkait dengan persoalan lain, seperti persoalan agama, budaya, ekonomi, politik, dan lain sebagainya. Dengan begitu, semua komponen bangsa, apakah agamawan, ekonom, cendekiawan, wiraswastawan, wartawan, dan lain-lain dapat Multidimensi Ketahanan Nasional memberikan sumbangsih maksimal bagi ketahanan nasional.”
—Dr. Ir. Purnomo Yusgiantoro,
Menteri Pertahanan Republik Indonesia

BIODATA PENULIS

M. Bambang Pranowo lahir di Magelang 27 Agustus 1947. Alumnus Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1972) ini melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 dan S3 pada Department of Anthropology and Sociology Monash University, Australia, dengan disertasi Creating Islamic Tradition in Rural Java (1991). Ia mengikuti pelatihan pada Pusat Latihan Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (PLPIIS) di Banda Aceh (1979),  Strategic Management Planning di Institute for Training and Development, Massachusett, AS (1995),  alumni Lemhanas KRA XXXIII (2000), dan Senior Executive Course and Quadrennial Defense Review di Honolulu, AS (2006). 

Ia pernah menjadi rohaniawan Islam untuk Tapol PKI di Pulau Buru, staf peneliti LP3ES Jakarta, staf peneliti Balai Penelitian Agama dan Kemasyarakatan Departemen Agama, Direktur Pembinaan Urusan Haji, Sekretaris Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji, dan staf ahli Departemen Pertahanan bidang sosial budaya. Sejak 2008 hingga sekarang, ia menjabat  Ketua Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP) Kementerian Pertahanan RI. Di tengah kesibukannya sebagai Ketua YKPP, Bambang masih sempat mengajar sosiologi agama di UIN Syarif Hidayatullah, menjadi narasumber berbagai seminar, dan ceramah agama Islam di berbagai tempat. Penulis buku Islam Faktual, Antara Tradisi dan Relasi Kuasa ini, masih sempat pula menulis di berbagai media massa seperti Republika, Koran Tempo, Pelita, Seputar Indonesia, dan Gatra tentang berbagai masalah bangsa, khususnya yang terkait bidang sosial, agama, dan ketahanan nasional.

DATA BUKU
Judul: Multidimensi Ketahanan Nasional
Penulis: M. Bambang Pranowo
Pengantar: Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertahanan RI
Editor: Syaefudin Simon dan Zubairi Hasan
Penerbit: Alvabet
Genre: Sosial/Politik
Cetakan: I, September 2010
Ukuran: 13 x 20 cm
Tebal: 288 halaman
ISBN: 978-979-3064-91-8
Harga: Rp 44.900,-

visit this link : pustaka alfabet
=============================
PT Pustaka Alvabet (Penerbit)
Jl. SMA 14 No. 10, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Indonesia 13610
Telp. +62 21 8006458 - Fax.  +62 21 8006458 | www.alvabet.co.id


Judul buku: NONA M, kumpulan cerpen
Penulis: M DJUPRI
Ilustrasi sampul: ANTHONY WIBOWO
Desain sampul: DWI M
Penagtur tata letak isi: MARDIYANTO
Sketsa foto biodata penulis: karya LIM KENG (1934-2009)
Penerbit: Rumah KataKata,Malang
Cetakan Pertama: Agustus 2010
Tebal: 111 halaman
Harga @: Rp 30.000,-

[Memuat 16 cerpen:]
1. Dua Perempuan
2. Selamat Siang, Sealamat Siang
3. Elegom..Gocel?
4. Mama Kiem
5. Penantian
6. Langit Bersih Mengantar Pak Haji Pergi
7. Nona M
8. Kaprawi
9. Surat
10. Balon Gas
11. Kamil dan Burung Merpati
12. Durmawel
13. Hari-hari Gumun
14. Curut Ireng
15. Kades Kamari
16. Kakek dan Cucunya


M. DJUPRI

dilahirkan di Surabaya,15 Desember 1952. Pernah kuliah di Jurusan bahasa Indonesia FKSS IKIP Negeri Surabaya, 1973-1975, dan tidak tamat. Semasa belajar di kampus Ketintang mendapat ilmu dan mengenal dosen-dosen yang juga sastrawan dan pengamat/kritikus sastra, yaitu Suripan Sasi Hutomo (1940-2001), Budi Darma, Gatut Susilo Sumowijoyo, dan lain-lain.

Semasa kuliah mulai senang menulis puisi, cerita pendek, dan esai. Dimuat di Surabaya Post,Jawa Pos, Surya, Bhirawa, Liberty, Bintang Baru, Bali Post, surat kabar kampus Media Airlangga, Salemba Universitas Indonesia, Sinar Harapan, Suara Karya,Pikiran Rakyat, dll.

Semasa muda aktif di bidang seni dan kepemudaan di Beengkel Muda Surabaya (BMS) bermarkas di Aktif di grup kesenian dan kepemudaan Bengkel Muda Surabaya yang bermarkas di kompleks Balai pemuda.Di BMS ia mendapat pengalaman berorganisasi dan berolah seni, diantaranya dari Bambang Sujiyono (1949-2009), Akhudiat, Basuki Rachmat, Arthur Jon Horoni, Anang Hanani,dll. Di kompleks cagar budaya itu juga mengenal pelukis dan perupa antara lain M Daryono, OH Supono, Amang Rahman (1931-2001), Krisnha Mustajab, Rudi Isbandi, Nuzurlis Koto, Makhfud, Dwijo Sukatmo, dan lainnya. Juga mengenal sastrawan Muhammad Ali (1927-1998) dan Gatut Kusumo. Juga aktif di grup sastra 6 Januari 73 Art bersama Ismoe Rianto, Toto Sonata, Amamng Mawardi, dan Suharmono Kasiyun

Pernah aktif sebagai wartawan di tabloid Mingguan Mahasiswa, kemudian berganti Mingguan Memorandum pimpinan Agil H Ali almarhum. Pernah pula mendirikan majalah kebudayaan umum TREM bersama Nurinwa Ki S Hendro winoto, Peter A Rohi, Husen Mulahele  dan Saiff Bakham. Pernah aktif sebagai redaksi suratkabar harian Suara Indonesia di Malang selama sebelas tahun, dan di Tabloid Teduh, Surabaya.

Tahun 1983 tinggal di Kota Malang bersama istri, Hardini Irawati dan dua anaknya, Fajar Agastya dan Bama Budi Darma.


Alamat Rumah:

Jl. Danau Singkarak VI E3D No.14 Malang 65138
HP 081 252160555 - e-mail: mjuprie@yahoo.com (untuk facebook juga)

Oleh : K.H. Abdullah Gymnastiar


Pada suatu hari Sayidina Ali Karamallaahu Wajhah, berkhutbah di hadapan kaum Muslimin. Ketika beliau hendak mengakhiri khutbahnya, tiba-tiba berdirilah seseorang ditengah-tengah jamaah sambil berkata, “Ya Amirul Mu’minin, mengapa do’a kami tidak diijabah? Padahal Allah berfirman dalam Al Qur’an, “Ud’uuni astajiblakum” (berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu).”
=
Sayidina Ali menjawab, “Sesungguhnya hatimu telah berkhianat kepada Allah dengan delapan hal, yaitu :

  1. Engkau beriman kepada Allah, mengetahui Allah, tetapi tidak melaksanakan kewajibanmu kepada-Nya. Maka, tidak ada mamfaatnya keimananmu itu.
  2. Engkau mengatakan beriman kepada Rasul-Nya, tetapi engkau menentang sunnahnya dan mematikan syari’atnya. Maka, apalagi buah dari keimananmu itu?
  3. Engkau membaca Al Qur’an yang diturunkan melalui Rasul-Nya, tetapi tidak kau amalkan.
  4. Engkau berkata, “Sami’na wa aththa’na (Kami mendengar dan kami patuh), tetapi kau tentang ayat-ayatnya.
  5. Engkau menginginkan syurga, tetapi setiap waktu melakukan hal-hal yang dapat menjauhkanmu dari syurga. Maka, mana bukti keinginanmu itu?
  6. Setiap saat sengkau merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah, tetapi tetap engkau tidak bersyukur kepada-Nya.
  7. Allah memerintahkanmu agar memusuhi syetan seraya berkata, “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh bagi(mu) karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yang nyala-nyala” (QS. Al Faathir [35] : 6). Tetapi kau musuhi syetan dan bersahabat dengannya.
  8. Engkau jadikan cacat atau kejelekkan orang lain di depan mata, tetapi kau sendiri orang yang sebenarnya lebih berhak dicela daripada dia.

Nah, bagaimana mungkin do’amu diterima, padahal engkau telah menutup seluruh pintu dan jalan do’a tersebut. Bertaqwalah kepada Allah, shalihkan amalmu, bersihkan batinmu, dan lakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nanti Allah akan mengijabah do’amu itu.

Dalam riwayat lain, ada seorang laki-laki datang kepada Imam Ja’far Ash Shiddiq, lalu berkata, “Ada dua ayat dalam Al Qur’an yang aku paham apa maksudmu?”

“Bagaimana dua bunyi ayat itu?” Tanya Imam Ja’far. Yang pertama berbunyi “Ud’uuni astajib lakum” (Berdo’alah kepada-Ku niscaya akan Ku perkenankan bagimu), (QS. Al Mu’min [40] : 60). Lalu aku berdo’a dan aku tidak melihat do’aku diijabah,” ujarnya.

“Apakah engkau berpikir bahwa Allah akan melanggar janji-Nya?”, tanya Imam Ja’far.

“Tidak”, jawab orang itu.

“Lalu ayat yang kedua apa?”, Tanya Imam Ja’far lagi.

“Ayat yang kedua berbunyi “Wamaa anfaqtum min syai in fahuwa yukhlifuhuu, wahuwa khairun raaziqin” (Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rizki yang sebaik-baiknya), (QS. Saba [34] : 39). Aku telah berinfak tetapi aku tidak melihat penggantinya.”, ujarnya.

“Apakah kamu berpikir Allah melanggar janji-Nya?”, tanya Imam Ja’far lagi.
“Tidak,” jawabnya.
“Lalu mengapa?”, Tanya imam Ja’far.
“Aku tidak tahu,” jawabnya.

Imam Ja’far kemudian menjelaskan, “Akan kukabarkan kepadamu, Insya Allah seandainya engkau menaati Allah atas apa yang diperintahkan-Nya kepadamu, kemudian engkau berdo’a kepada-Nya, maka Allah akan mengijabah do’amu. Adapun engkau berinfak tidak melihat hasilnya, kalau engkau mencari harta yang halal, kemudian engkau infakkan harta itu di jalan yang benar, maka tidaklah infak satu dirham pun, niscaya Allah menggantinya dengan yang lebih banyak. Kalau engkau berdo’a kepada Allah, maka berdo’alah kepada-Nya dengan Jihad Do’a. Tentu Alah akan menjawab do’amu walaupun engkau orang yang berdosa.”

“Apa yang dimaksud Jihad Do’a?” sela orang itu.
Apabila engkau melakukan yang fardhu maka agungkanlah Allah dan limpahkanlah Dia atas segala apa yang telah ditentukan-Nya bagimu. Kemudian, bacalah shalawat kepada Nabi SAW dan bersungguh-sungguh dalam membacanya. Sampaikan pula salam kepada imammu yang memberi petunjuk. Setelah engkau membaca shalawat kepada Nabi, kenanglah nikmat Allah yang telah dicurahkan-Nya kepadamu. Lalu bersyukurlah kepada-Nya atas segala nikmat yang telah engkau peroleh.”

“Kemudian engkau ingat-ingat sekarang dosa-dosamu satu demi satu kalau bisa. Akuilah dosa itu dihadapan Allah. Akuilah apa yang engkau ingat dan minta ampun kepada-Nya atas dosa-dosa yang tak kau ingat. Bertaubatlah kepada Allah dari seluruh maksiat yang kau perbuat dan niatkan bahwa engkau tidak akan kembali melakukannya. Beristighfarlah dengan seluruh penyesalan dengan penuh keikhlasan serta rasa takut tetapi juga dipenuhi harapan.”

Kemudian bacalah, “Ya Allah, aku meminta maaf kepada-Mu atas seluruh dosaku. Aku meminta ampun dan taubat kepada-Mu. Bantulah aku untuk mentaati-Mu dan bimbinglah aku untuk melakukan apa yang Engkau wajibkan kepadaku segala hal yang engkau ridhai. Karena aku tidak melihat seseorang bisa menaklukkan kekuatan kepada-Mu, kecuali dengan kenikmatan yang Engkau berikan. Setelah itu, ucapkanlah hajatmu. Aku berharap Allah tidak akan menyiakan do’amu,” papar Imam Ja’far.
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


REFLEKSI DEWAN KESENIAN JATIM 2009-2010
Editorial: Daya Ledak  Kreativitas oleh Riadi Ngasiran
Laporan Utama:
 
-Biennale Jawa timur III 2009 di Surabaya,
Memeluk yang Lokal, semoga sampai ke Global
Oleh Riadi Ngasiran
 
-Mengurai (Kusutnya) Akar Budaya oleh Arief Junianto
 
_Dapat respons, Seni Jadi Lebih Berarti oleh Riadi Ngasiran
 
Laporan Khusus:
_Festival Film Dokumenter 2009,Menonton Film Dokumenter

Lebih Dekat dan lebih Personal oleh Kuncoro Indra Kurniawan
 
Catatan Budaya:
-Hantu-hantu Mataram, Pandangan Sekilas Ihwal Subkultur Mataraman oleh Mashuri
 
 
WAWANCARA PENGURUS DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR
REFLEKSI 2009-2010
 
Editorial:
Menimbang Peran Dewan Kesenian oleh Riadi Ngasiran
 
Wawancara:
- Achmad Fauzi, Ketua umum Dewan Kesenian Jatim:
Menguatkan Seluruh Potensi Kesenian
 
- Syahlan Husain, Sekretaris Umum Dewan Kesenian Jatim:
Fungsi Manjerial Kesenian
 
- Heri Lentho Prasetyo, Ketua I Dewan Kesenian Jatim:
Memetakan Potensi Kesenian
 
- Meijono, Ketua II Dewan Kesenian Jatim:
Perlu Pendanaan Mandiri
 
- Wisnu Benu, Ketua Komite Film Dewan Kesenian Jatim:
Menggarap Ruang Publik
 
- R Giryadi, Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jatim:
Masalah Naskah dan Literatur
 
- Mashuri, Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jatim:
Menciptakan Tradisi Bersastra di Jatim
 
- Nonot Sukrasmono, Ketua Komite Seni Rupa Dewan Kesenian Jatim:
Mendorong Bagkitnya Industri Kreatif
 
- Bambang SP, Ketua Komite Musik Dewan Kesenian Jatim:
Mengeksplorasi Musik Etnik
 
- Eko Wahyuni, Ketua Komite Tari Dewan Kesenian Jatim:
Memperdayakan Seniman Tari
 
- Aribowo, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unair:
Merumuskan Strategi Budaya
 
- Sabrot D Malioboro,Ketua Dewan Kesenian Surabaya:
Perlu Sinergi Dengan DK-Daerah
 
- Agus Koecing, Dosen STKW Wilwatikta dan Universitas Ciputra:
Menunggu Gebrakan DK-Jatim
 
- Joko Prakosa, Dosen STKW Wilwatikta Surabaya:
Budaya Menulis Masih Lemah
 
- Tengsoe Tjahjono, Dosen Fakultas Bahasa Unesa:
Perhatikan Kebangkitan Kesenian di Daerah
 
 
 
Puisi:
 
F Aziz Manna:
-Di Taman Lansia Jalan Raya Gubeng
-Orang-orang Kampung
-Mantra Menyerbu Kota
-Kami Bergerak
-Mantra Orang Kalap
 
Mardi Luhung:
-Habsiyah
-Sinai
-Pinatih
-Punggung (buat alwi dan faizi)
-Sangkuriang
-Lorong
-Nyali Tali
-Pingitan
 
Cerpen:
-Perayaan Kematian oleh Wa Ode Wulan Ratna
-Sirri oleh S Jai
 
Esai:
-Gereja bahasa yang Meninggalkan Surga
(Puisi Indonesia dalam Kepenyairan Sitor Situmorang)
oleh Afrizal Malna
 
 
-Struktur Kerja Aktor oleh Augusto Boal,diterjemahkan oleh Indra Tjahyadi
 
Komunitas
-Teater Magnit, Magnit bagi kotanya oleh
Kusprihyanto Namma
Cuk
Perang Jenderal…! Oleh Budi Palopo
Tebal 72 halaman.
 
Penanggung Jawab: Achmad Fauzi
Pemimpin Umum: Ribut Wijoto
Dewan Redaksi:
Bambang Sukmo Pribadi, Eko Wahyuni Rahayu, Nonot Sukrasmono, Mahayana Wisnu Wardhana
Pemimpin Redaksi: Riadi Ngasiran
Redaktur : Rakhmat Giryadi, Mashuri, Ribut Wijoto
Sekretaris Redaksi: Abdul Malik
FotograferL Ifan Alfani
Desain Grafis: Harisprot
SirkulasiL Hariono
Alamat Redaksi:
Dewan Kesenian Jawa Timur
Jl. Wisata Menanggal
Surabaya 60234
Telp/ fax 031- 855 4304
e-mail: dk_jatim(at)yahoo.com
 
 
Foto Cover

Judul: Panji Remeng Karya Heri Lentho
Fotogarfer: Teddy Bagtinul
Lokasi: Candi Jolotundo Mojokerto
EvenL Pasamuan Panji Internasional 2008
 
Percetakan: Budi Det@il Surabaya
 
 
Nb:
KANTOR DEWAN KESENIAN JAWA TIMUR LIBUR
8-14 SEPTEMBER 2010.

;;